SUARAMUBAR.COM, KENDARI- Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, menjadi salah satu pembicara dalam dialog publik Diseminasi RUPTL 2025-2034 bertema Rencana Strategis PLN dalam Meningkatkan Rasio Elektrifikasi dan Mendukung PSN di Sulawesi Tenggara, yang diselenggarakan di salah satu hotel ternama di Kota Kendari, Senin (25/8/2025).
Darwin memaparkan, pihaknya menempatkan akses terhadap listrik sebagai salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan yang termuat dalam RPJMD Muna Barat Tahun 2025-2029.
“Listrik bukan hanya sekedar energi, tapi juga merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi, penunjang sektor pendidikan dan kesehatan, serta pembuka jalan bagi kemajuan desa dan wilayah terpencil,” katanya.
Darwin mengungkapkan, di Muna Barat hingga kini masih terdapat 11 desa yang belum teraliri listrik.
Semua desa tersebut terletak di wilayah kepulauan. Adalah Desa Santiri, Desa Tiga, Desa Bero, Desa Mandike, Desa Santigi (Kecamatan Tiworo Utara).
Kemudian Desa Gala, Desa Pasipadanga, Desa Maginti, dan Desa Kangkunawe (Kecamatan Maginti), serta Desa Katela (Kecamatan Tiworo Kepulauan).
“Total rumah yang belum teraliri listrik PLN di wilayah kepulaun tersebut sebanyak 2.456 rumah. Oleh karena itu, kami menyambut baik rencana strategis PLN dalam meningkatkan rasio elektrifikasi, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar),” ujar Darwin.
Darwin menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang ada di kepulauan tersebut, dirinya telah menemui Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Sulawesi Tenggara, Joni Sitorus, pada pada 14 April 2025.
Hasil pertemuan itu membuahkan hasil positif. PLN akan mulai membangun jaringan listrik di kepulauan mulai tahun 2025 ini dan akan berlanjut hingga 2027.
“Dalam kolaborasi dan kerja sama ini, kami Pemkab Muna Barat memberikan dukungan penuh terhadap program PLN; baik dari sisi perizinan hingga fasilitas, serta kami menjamin pembiayaan sambungan listrik rumah tangga akan ditanggung Pemerintah Daerah Muna Barat,” katanya.
Menurut Darwin, sektor ketenagalistrikan memiliki peran vital dalam mendukung keberhasilan proyek strategis nasional (PSN). Tanpa pasokan listrik yang aandal, proyek-proyek strategis, industri, maupun sektor pariwisata, tidak akan dapat berjalan optimal.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, memberikan data dan pemetaan kebutuhan listrik masyarakat, serta mengintegrasikan program elektrifikasi dalam rencana pembangunan daerah,” katanya.
Sementara, Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka yang diwakil Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andi Azis mengungkapkan, hingga kini masih ada 50 desa di Bumi Anoa yang belum teraliri listrik PLN.
“Tahun ini ada 18 desa yang akan dialiri listrik. Kita targetkan tahun 2028, semua desa di Sultra sudah teraliri listrik,” katanya dalam sambutannya.
Di tempat yang sama General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, Edyansyah mengatakan, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) mendorong energi bersih dan berkelanjutan di seluruh pelosok negeri.
“Dukungan transformasi listrik yang andal dan berkelanjutan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Edyansyah menambahkan, PLN bukan hanya penyedia listrik tetapi menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun daerah.
“Kami mengajak, mari bersama-sama menyukseskan RUPTL di Sultra,” tuntasnya.